Selasa, 13 Juli 2010

Pencegahan DBD


Pencegahan DBD

A.   Latar Belakang
Demam Bendan dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan serius karena sampai  saat ini angka kesakitan DBD terus meningkat. Jumlah kasus DBD perhari 374 kasus.Jumlah kematian DBD cukuptinggi di banding angka kenaikan penyakit lain. Pada tahun 2008 di laporkan 1170 orang meninggal karena DBD. Setiap hari penderita meninggal karena DBD 3-4 orang . Penyakit demam berdarah di Indonesia  pertama kali di temukan di Surabaya pada tahun 1958. Sebanyak 58 terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia.Mulai saat itu penyakit pun menyebar luas ke seluruh Indonesia . KLB terjadi pada tahun 1998 dimana Depkes RI mencatat sebanyak 2133 korban terjangkit penyakit ini dengan jumlah korban meninggal 1414 jiwa.
Sampai saat ini belum ada vaksin yang dapat membunuh virus dan imunisasi untuk mencegah DBD . Maka cara yang utama yaitu melakukan pencegahan  dan pengendalian DBD dengan cara melalui pengendalian nyamuk penularnya, baik terhadap nyamuk dewasa maupun jentiknya. Pengendalian nyamuk penular dapat dilakukan melalui pembersih tempat perkembangbiakan nyamuk.Untuk itu peran serta masyarakat sangatlah penting dalam pengendalian DBD , melalui kegiatanh pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) dengan cara 3M ( Menguras , Menutu dan Mengubur ) yang di lakukan secara berkesaninambungan dan terus menerus.
B.   Pengertian
Demam berdarah dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue tergolong arbovirus dengan vector utamanya nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.
DBD oleh virus dengue yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Virus dengue tergolong arbovirus (menurut taksonomi yang baru, virus dengue termasuk famili Tegaviridae) dan di kenak ada 4 serotipe. Dengue 1 an 2 ditemukan di Irian ketika berlangsung perang Dunia ke II sedangkan dengue 3 an 4 ditemukan pada saat wabah Filiphina tahun 1953 – 1954.
Kasus DBD yang menyebar di Indonesia hal ini juga dipengaruhi musim, terutama pada musin hujan atau pergantian musim kemarau ke musim penghujan jumlah penderita DHF meningkat, karena banyaknya genangan air hujan yang menjadi media untuk nyamuk Aides Aegypti dalam berkembang biak.

C.   Ciri – ciri nyamuk DBD
1.      Nyamuk demam berdarah berwarna hitam dengan belang ( Loreng ) pada seluruh tubuh.
2.      Mampu terbang setinggi 100 m.
3.      Aktif menggigit pada pagi hari sampai sorehari.
4.      Tempat hinggap yang di senangi adalah benda-benda yang tergantung seperti pakaian , kelambu atau tumbuh-tumbuhan di dekat tempat berkembangbiakannya, biasanya tempat yang agak gelap dan lembab.
5.      Jentik nyamuk selalu bergerak aktif dalam air dari bawah keatas permukaan air secara berulang.

D.   Tempat Perkembang Biakan Nyamuk DBD
1.      Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari seperti drum , tangki reservoir , baik mandi / WC , ember , gentong / tempayan dll.
2.      Tempat penampungan air bukan untuk kepentingan sehari-hari seperti tempat minum burung , vas bunga , kaleng ,plastic dll.
3.      Tempat penampungan alamiah seperti lubang pohon , lubang batu , pelepah daun dll.
4.      Air bersih merupakn media yang sangat di minati jenis nyamuk Aedes Aegypti untuk berkembangbiak.

E.   Cara Pencegahan dan Pemberantasan DBD
Cara memberantas nyamuk demam berdarah yang tepat guna ialah dengan melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) yaitu kegiatan memberantas jentik di di tempat perkembangbiakan cara 3M :
1.      Menguras
Menguras dan menyikat tempat penampungan air seperti drum , bak mandi / WC dan lain-lain seminggu sekali.
2.      Menutup
Menutup rapat –rapat tempat penampungan air seperti genting air / tempayan dan lain-lain.
3.      Mengubur
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan. Biasanya banyak di tempat sampah.

F.    Solusi yang dapat Diberikan
1.      Meningkatkan penyuluhan kesehatan masyarakat
Melakukan penyuluhan kepada masyarakat akan bahaya DBD dan mengajarkan penanggulangan DBD
2.      Melakukan pengawasan
Melakukan pengawasan pada masyarakat tentang kebersihan lingkungan.
3.      Musnahkan sarang nyamuk
Pemusnahan genangan air dengan membuat saluran pengaliran air tergenang yang terbentuk saat musim hujan.
4.      Menghindari gigitan nyamuk
Anjurkan pemakaian kelambu sewaktu tidur, penutupan jendela dan pintu rumah sebelum matahari tenggelam dan pemakaian obat nyamuk
5.      Membuat kolam ikan mujahir
Ikan mujahir merupakan pemangsa jentik nyamuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar