Selasa, 13 Juli 2010

Gizi dalam Tempe dan Tahu


Makanan Bergizi Tidak Harus Mahal
(Tempe dan Tahu)

Kekurangan gizi di masyarakat, selain mempengaruhi kekuatan dan pertumbuhan fisik manusia, tentunya juga mempengaruhi intelektualitas dan kualitas sumberdaya manusia kita. Hal itu disebabkan karena sel-sel otak dibentuk oleh keseimbangan zat gizi. Begitu juga pertumbuhan fisik manusia semuanya dipengaruhi oleh tepenuhinya gizi.
Sebenarnya kasus gizi buruk itu tidak perlu terjadi, jika saja masyarakat kita sadr bahwa di sekitar kita tersedia berlimpah-ruah bahan makanan yang mempunyai nilai gizi yang baik. Sering juga kita mendengar pandangan sebagian masyarakat kita bahwa pemenuhan gizi yang baik itu mahal harganya. Tentu saja pandanganitu keliru. Dengan ketersediaan bahan makanan yang melimpah-ruah, tentunya kandungan gizi yang baik dan murah harganya.
Banyak makanan yang murah tapi mengandung gizi yang baik. Sumber hidrat arang, lemak, protein, vitamin, mineral bisa saja dipenuhi tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Misalnya saja, sayur-sayuran, buah-buahan, iakn, kacang, kedelai dan olahan dari kedelai, yaitu tahu dan tempe.
Kandungan gizi yang terdapat pada tahu dan tempe juga sangat banyak. Dalam sepotong tahu dan tempe terkandung berbagai unsur yang bermanfaat, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein, genestin serta komponen antibakteri. Selain itu, tempe juga bersifat sebagai antianemia, menurunkan kadar kolesterol serta menurunkan resiko penyakit jantung koroner. Manfaat lain dari tempe adalah dapat mengurangi keluhan dari wanita yang memasuki usia menopause karena adanya zat yang berkaitan dengan reseptor hormone esterogen. Hal itu karena kedelai sebagai bahan baku temped an tahu mengandung zat yang mampu meningkatkan vitalitas dan mermajakan sel tubuh, yang dikenal dengan nama lesitin. Bahkan, lesitin dari bahn nabati khasiatnya lebih baik dibandingkan lesitin dari hewani.
Lesitin dipercaya dapat mencegah arterosklerosis (penumpukan atau penempelan kolesterol pada dinding pembuluh darah), karenanya adapt mengurangi kecendrungan penggumpalan pada sel darah. Selain itu, lesitin juga dapat mengurangi kandungan kolesterol belebihan dalam darah dengan membantu terjadinya pembentukan HDL (yang terkenal dengan sebutan kolesterol baik). HDL berguna sebagai alat pembersih kolesterol berlebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar